Lukas, 13:22-30
Kamis, 28 Oktober 2025
Ketika Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem, seseorang bertanya kepada-Nya, “Tuhan sedikit sajakah orang yang diselamatkan?”. Pertanyaan ini hendak menggali tentang berapa jumlah orang yang diselamatkan. Pada dasarnya, Yesus ingin agar semua orang diselamatkan. Rahmat keselamatan dicurahkan kepada semua orang. Hanya saja, yang cara untuk memperoleh keselamatan tersebut yang perlu menjadi fokus kita. Kita semua sudah mendapat garansi untuk masuk surga, tetapi garansi ini harus dibayar dengan perjuangan. “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat” (Luk. 13:24). Pintu masuk ke Kerajaan Allah itu kecil dan sesak. Banyak orang berjuang untuk memasuki pintu keselamatan, tetapi tidak mudah karena membutuhkan kerja keras.
Pertobatan merupakan syarat untuk memperoleh rahmat keselamatan. Pertobatan akan meloloskan kita untuk masuk melalui “pintu yang sesak”. Tuhan memang janjikan keselamatan untuk kita semua, namun ada syarat. Pada bagian lain Yesus pernah berkata, “sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Mat. 19:24). Kalimat kiasan ini menunjukkan bahwa orang yang melepaskan diri dosa akan mudah memasuki “pintu sesak” tersebut, tetapi orang yang penuh dengan dosa, mengutamakan hal-hal duniawi, tidak mau memberi dan menolong, tidak mengandalkan kasih, akan sulit memasuki Kerajaan Allah. Memang ini tidak mudah. Banyak cobaan yang senantiasa menghampiri kita. Godaan kebencian, iri hati, kesombongan, harta, materi, dan popularitas selalu saja mendekati kita. Hal-hal ini menarik. Kejahatan saat ini lebih menarik dibandingkan dengan kebaikan. Setan jaman ini tampil mempesona. Melakukan kebaikan sering sangat sulit karena butuh pengorbanan dan kerja keras, butuh kesabaran, sikap mengalah, penyangkalan diri. Ini memang tidak mudah. Tetapi jalan inilah yang harus kita tempuh untuk memasuki Kerajaan Allah. Yesus memang sudah menjaminkan keselamatan bagi semua orang, tetapi perlu berjuang dengan cara berbuat baik, agar jaminan keselamatan ini berlaku untuk kita. Mari kita tetap berjuang untuk berbuat baik, walaupun itu tidak mudah. Kalau selama ini kita senang berbuat jahat, dan susah berbuat baik, marilah kita bertobat. Tuhan senantiasa memberi ruang bagi kita, asalkan kita mau bertobat. Tuhan senantiasa merindukan pertobatan dari kita. Tidak ada kata terlambat bagi kita untuk memperoleh rahmat Tuhan, asalkan kita mau bertobat. Kita juga jangan pernah mengatakan bahwa sudah terlambat untuk bertobat. Lebih baik kita terlambat bertobat daripada tidak bertobat sama sekali. Kita tidak tahu kapan waktunya Tuhan menjemput kita. Selagi masih ada waktu untuk bertobat, marilah kita bertobat. (RD. Novly Masriat)
